Tuesday 11 September 2018

Story of Adventure day 5

Bismillah.. Day 5
Kisah lilin membeku

Sore ini, anak-anak bermain sepeda dirumah sebelah. Semangat sekali karena hampir bisa naik sepeda roda dua. Pukul 17.30 mereka sudah pulang. 
"Ada yang haus? Mau minum?" Kataku sambil menawarkan minum putih.
"Mau bunda.. Mau.."
"Cuci tangan kaki dulu gmn?"
"Ok"

Setelah istirahat sebentar, mereka mandi. Selesai mandi. Dip.. Mati listrik.. Subhanalloh.. Menjelang maghrib qodarulloh. Sepertinya akan lama seperti kemarin. Kami bersiap-siap menyalakan lilin. Meletakkannya dibeberapa tempat yang tinggi. 
Mati listrik bagi anak-anak adalah unordinary event yg menyenangkan (kalau ngga lama-lama yaaa..) menikmati suasana gelap, cahaya lilin yang berpendar ditembok-tembok, bermain bayangan. Saatnya pula menceritakan kepada mereka nikmat cahaya yang Alloh Ta'ala berikan. Cerita tentang orang-orang dahulu yang hidup tanpa listrik. Harus bersyukur dan berhemat listrik. 
Setelah sholat magrib, anak-anak bermain di ruang tamu, aku dikamar menemani adik yang sepertinya mengantuk. Tiba-tiba terdengar suara anak menangis pelan. Lalu pintu kamar terbuka..

"Bunda.. Haha.. Bunda..." ( haha itu menangis keras ya bukan tertawa)
Ternyata ibrahim yang masuk. Membawa toples berisi ikan cupangnya.
"Kenapa bang?"
"Bunda.. Airnya mengering.. Huhu.. Ikannya nanti mati huhu.. Hiks hik.."
Ibrahim menangis tersedu2.. 
"Sini nak, coba bunda lihat ikannya"
Ibrahim mengulurkan toplesnya,masih menangis.
"Huhu.. Hik hik" 
"Itu masih hidup nak.."
"Tapi tadi kena lilin, nanti mengering.. Huhu.."
"Abang mau ganti airnya? Biar ikannya senang.."
"Iya bunda.." 
"Ya sudah, ganti dulu airnya ya.. Nanti kita bicara lagi"
Beberapa saat kemudian, dia masuk lagi dengan membawa toples ikan yang sudah diganti airnya. Ayahnya mengikuti dibelakangnya.
"Sini nak, abang sayang ikannya ya? Abang takut ikannya mati?"
"Iya bunda, tadi ikannya abang taruh dideket lilin besar, biar ngga takut gelap sendirian,  terus tadi abang liat lilinnya netes di air nya, nanti airnya mengering"
"Maksudnya, abang takut airnya membeku itu lho bun, kayak lilin kalau baru netes terus abis itu beku" timpal ayahnya.

Hihi.. MasyaaAlloh.. Pengen ketawa tapi kutahan. 
"MasyaaAlloh.. Anak sholih.. Bunda juga belum tahu sebenernya kalau masuk keair, tetesan lilin jadi gimana.. InsyaaAlloh lain kali kita coba ya. Air ditoples kan banyak insyaaAlloh ngga papa kalau cuma kena tetesan lilin sedikit.abang bisa ganti airnya seperti tadi "
"Abang jagain ikannya sama mainan tentara itu bun, karena kata bunda kalau ngga dijagain nanti bunda ga beliin lagi huhu.. " eh dia nangis lagi ^^ ternyata itu masalahnya, dia takut ngga dibeliin ikan/mainan lagi. Salah ngga ya bilang begitu?
"Oh itu.. Kan bunda bisa liat abang jagain atau ngga. Kalau qodarulloh udh dijagain ikannya mati/ mainannya rusak. Nanti kalau ada rizki kita insyaaAlloh nabung lgi buat beli gantinya."
"Iya bunda"
"Sayaaaang abang.. Mmuach"
Dan habis itu listrik menyala. Yeeeay.. Alhamdulillah.. 

Ikan oh ikan...

0 comments:

Post a Comment