Tuesday 18 September 2018

Story of Adventure day 10 🌿

Bismillah.. Day 10

Tantangan hari ini adalah...
Aku ganti obyek ^^ kali ini ibrahim.. Karena beberapa hari ini kok kalau dibangunkan pagi hari rada butuh usaha lebih. Dan sayangnya bundanya ini sering bersumbu pendek. 2 hari lalu, sampai keluar kata "ya udahlah kalau abang ngga mau diurusin bunda.. Biarin aja.. Bunda mandiin adik aja" haish tepok jidat. Kalimat apa pula itu?
Hari ini kita coba cara lain ya. Sudah sejak malam sounding ke abang.
"Abang, besok kalau dibangunin mandi yang pinter ya. Kenapa ya kalau dibangunin suka susah?" (Masih pake kata susah)
"Itu karena abang masih ngantuk, bunda. Ada monster ngantuknya"
"Haha.. Ya udah, besok lawan monster ngantuknya ya.."
"Iya bundaaaa.. "
-------------------------------------------
Pas pagi hari. Ayam sudah berkokok, matahari belum keluar. Kakak aisyah sudah bangun. Saatnya abang bangun.

"Bang..," aku menggerakkan kakinya
"Heum.." Dia bergerak sedikit
"Abang.. Jadi mau lawan monster ngantuk ga?"
"Jadi" tapi matanya masih merem.
"Bang, air ikan belum diganti tuh.. Kasian" abang memang sayang banget sama ikannya.
Kucek-kucek mata terus duduk. Yeay berhasil..
"Abang mau makan dulu atau mandi dulu? Kalau mandi dulu ada air hangat kalau nanti airnya udh dingin"
"Mandi dulu bun.."
Hiya.. Kayaknya pagi ini moodnya bagus. MasyaaAlloh anak sholih rajin.
No drama.
-------------------------------
Mudah-mudahan besok juga bisa teratasi. Drama sih akan selalu ada, tidaklah berharap anak-anak itu tenang, nurut, pinter sendiri. Alloh sudah mengabarkan bukan? Anak itu anugerah sekaligus ujian. Jadi orangtuanya yang mesti rajin belajar ^^

#hari10
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Monday 17 September 2018

Story of Adventure day 9

Bismillah.. Day 9

Aisyah sudah mulai ujian mid semester sejak kemarin. Entah kenapa, aisyah itu kurang tertarik kalau disuruh belajar. Tapi, qodarulloh kalau ujian nilainya hampir selalu baik. Jadi ana juga tidak terlalu "cerewet" menyuruhnya belajar.

Apa menurutnya semua pelajaran mudah ya.. Entahlah.. Belum kudalami alasannya. ^^ Karena sebenarnya keinginannya belajar hal lain cukup tinggi, jadi kemungkinan untuk pelajaran sekolah ini saja (mungkin perlu metode lain hem.. Peer buat ibuknya)

Di kelas dua ini, sudah ada soal essay, aku fikir tidak masalah selama anak-anak sudah faham.

"Bunda, ini hasil ujian kemarin"
Kakak menyerahkan kertas ujian sambil nyengir.
"Nilainya cuma segini.."

Aku menerima kertasnya. Dihalaman depan tertulis nilai 65. Udah berubah kayaknya raut wajahku. Mungkin jadi lempeng tanpa ekspresi seperti biasanya. Hap. Change for a second. Aku sadar. Senyum bahkan ketawa. Anak-anak perlu didukung. Diterima apa adanya.

Dulu, aku terbiasa disebut pintar, aku terbiasa teratas waktu SD dan 10 besar pararel di SMP SMA. Dan peringkat-peringkat lain. Tadinya aku berfikir anakku akan sepertiku. Tapi Akhirnya, kuputus sudah harapan itu. Aisyah is aisyah. Not me. Biarkan ia dengan perkembangannya sendiri. Aisyah will fight with her own battle.

"Haha.. Alhamdulillah kak.."
Aku membalik bagian essay, ternyata 5 soal dibelakang belum diisi.
"Kakak belum isi yang 5 ya?"
"Iya, itu kakak bingung belum tau mau diapain"
"Oh gitu.."
"Tapi sekarang kakak udah tau kok bun, yang pelajaran kedua udah diisi essaynya"
"Alhamdulillah, kakak bisa belajar dari kesalahan yang pertama. Hebat sholihah bunda"

Memang setelahnya, kakak sudah bisa mengisi jawaban essay. Walaupun belum sempurna. ^^ tak apa setidaknya itu progress yang baik.. Semangat kak.. Semoga Alloh mudahkan ujiannya 🌿

#hari9
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Saturday 15 September 2018

Story of Adventure day 8

Bismillah.. Day 8

Malam.. Hening..
Aku mengingat, apakah hari ini ada yang terasa special dan perlu diceritakan? Mengurai kejadian dari pagi sampai malam. 
Alhamdulillah, hari ini lebih banyak berjalan baik. Hanya sore tadi ibrahim nangis karena tidak diajak lihat kakaknya buat puding. 
"Bunda liat abang sedih.. ( sebut nama emosinya), ketinggalan bikin puding ya? Bunda juga bakal sedih kalau yang kita mau tau eh ketinggalan (terima perasaannya).. Jadi gimana ini?"
" abang maunya bunda besok bikin lagi buat abang, jangan ditinggal kalau abang lagi mandi"
"Siap.. InsyaaAlloh"
Abang ini hatinya lembut. Sesekali menangis tak apa. Lelaki bukan tidak boleh menangis. Esok ketika dewasa, barangkali dia dengan hati lembutnya, akan merawat kami orangtuanya dengan kasih sayang. Barangkali dengan hati lembutnya, akan ada banyak orang yang dia pedulikan. InsyaaAlloh, bi idznillah ^^
Kakak hari ini juga tidak ada yang perlu perhatian lebih. 
Mengingat-ngingat teori komunikasi produktif untuk kemudian dipraktekkan ternyata menantang sekali. Seru. Terutama bagi kami yang punya basic pengasuhan yg "keras" dan ditambah introvert, yg senang sendiri, damai, berwajah lempeng.. Hadeuh.. 
Yang pasti its right, kalau berbicara, perhatikan gesture, kalau ketemu siapapun senyum, tebarkan yang positif agar feedbacknya buat kita juga positif.
Saat ini Aku merasa sudah jauuuh jauh lebih baik dari keadaan pengasuhan 2 tahun lalu.. MasyaaAlloh.. Semata karunia dari Alloh.. 


#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Friday 14 September 2018

Story of Adventure day 7 🌿

Bismillah.. Day 7

Kembali lagi ya.. Ke poin yg hafalan, karena kamis anak-anak pulang gasik, jumat libur, anak-anak boleh pegang gadget 2jam. Lalu ramai latihan sepeda roda 2, tidur siang terus main sampai sore.

Sehabis mandi sore, mereka makan. Lalu aku masih menyuapi asma (15m). Menjelang adzan, aisyah sdh masuk kamar. Aku wudhu hendak sholat magrib.

MasyaaAlloh..  Ternyata dikamar aisyah sedang menghafal alquran (sendiri). Yang biasanya ada aja dramanya. Sudah resisten dulu kalau diminta sabaq.
"MasyaaAlloh kakak rajin memghafal.." ( beri pujian, senyum, peluk)
"Iya bun, kakak seneng baca alquran.. Kakak pengen nambah hafalan"

MasyaaAllah.. Sebagaimana hamba ridho padanya, hamba memohon ridhoMu ya Robb.. Selalu kaitkan hatinya dengan AlQuran.. Mudahkan ya Robb..

Sebelumnya, saat hendak tidur siang, aisyah juga hafalan dikasur.
"Bunda, nanti kalau kakak ketiduran, tolong alqurannya diambil ya"
"Iya kak.."
Baarokallohu fiik.. Kakak aisyah.. 🌿🌿

#hari7
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional


Thursday 13 September 2018

Story of Adventure day 6

Bismillah.. Day 6

Sabar jika ikhtiar kita dalam mendidik anak belum menunjukkan hasil yang maksimal
Bersabarlah jika belum ada hasil yang maksimal dalam mendidik anak kita. Selalulah ingat bahwa Allah akan selalu melihat proses bukan hasil. Setiap ikhtiar kita mendidik anak akan Allah balas meskipun itu hal yang kecil. Selalulah mendoakan anak kita agar mereka menjadi anak yang shalih-shalihah.

Read more https://muslimah.or.id/6640-buah-manis-kesabaran-dalam-mendidik-anak.html

Catatan ini sepertinya butuh dibaca setiap hari. Anak-anak selain anugerah, mereka adalah ujian. Yang menyampaikan kita pada kemuliaan jika Alloh kehendaki.

Petang itu, adzan maghrib berkumandang. Damai mendengarnya. Seperti biasanya, menjelang magrib, anak-anak masih bermain didepan ruang tv, dengan tv yang menyala (sementara ini kami tinggal di rumah nenek aisyah, dengan 3 keluarga didalamnya ^^).
Harapanku adalah anak-anak berhenti bermain, segera wudhu dan sholat magrib. Tapi tentu ujian itu ada. Anak-anak masih bermain. Aku ingat sebuah nasihat : " jangan pernah bosan mengajak anak pada kebaikan, termasuk sholat"
"Ibrahim mau sholat bareng bunda?"
"Ngga.." Nyengir..
Untuk ibrahim yg usianya baru 5 tahun memang baru sebatas kami ajak, kalaulah belum mau tidak mengapa. Pe er nya adalah bagaimana menanamkan kecintaannya kepada Alloh, hingga sholat bukanlah terasa sebagai beban diusia mumayiz nya nanti.
"Aisyah mau sholat sendiri atau bareng bunda?"
Aisyah usianya sudah lebih 7thn jadi dia sebaiknya sudah sholat 5 waktu.
"Bareng bunda"
"Ok. Kalau begitu wudhu dulu ya, bunda sudah wudhu"
"Iya iya.."
Aku masuk kamar, meneruskan membaca Alquran. 2 menit berlalu, belum terdengar suara air mengalir. Tengoklah keruang tv. Ya Alloh, masih main.
"Kakak.."
"Eh iya iya.."
Dia berjalan menuju kamar mandi. Aku masuk lagi ke kamar. Kok belum juga terdengar air ya.. Kutengok lagi.. Subhnalloh masih didepan pintu lamar mandi, sambil matanya melihat tv.
"Kakaaak..."
Huhu.. Tak terasa oktafnya sudah naik.
5 menit ditunggu, tak juga masuk kamar. Aku tengok lagi.. Ya Alloh dia duduk manis di meja makan.. Tanpa cek ricek tiba-tiba dada terasa sempit, otak sudah dalam "angry mode on". Dan pecahlah..
"Kakak, daritadi bunda bilang.. Bla bla bla.. Magrib itu kan cuma sebentar bla bla bla.."
Ah, masih ketelepasan emosi.. Alhasil aisyah cemberut sambil wudhu. Aku memutuskan sholat duluan. Masih dengan hati yang tak tenang. Aisyah tambah nangis. Hiks
Sehabis sholat aku pegang tangannya. Dia belum mau. Baiklah tunggu sampai suasana lebih tenang.
"Sini kak.. Bunda mau minta maaf.." Kuluruhkan ego, meski hati berkata kan yg salah dia.
Aisyah pun mau kupeluk.
"Maaf ya nak, bunda marah sama kakak tadi.. Kakak maafin bunda ga?"
Aisyah mengangguk.
"Tadi itu kakak lagi minum bun.. Bukan ngapain-ngapain.."
Dalam hati "kan bisa lebih cepet, tadi juga ngapain masih main.. Bla bla" segala pembelaan diri.
Astaghfirulloh.. Hufh tenang..
"Oya, maaf ya bunda tadi ngga tau, insyaaAlloh besok lagi bunda berusaha ngga marah, kakak juga ya belajar cepet ke kamar mandi kalau mau wudhu. Mau?"
"Iya bun.."
"Sayaaang kakak"
Semoga tidak tersisa luka ya.. Besok lebih baik lagi insyaaAlloh.. ^^

Tuesday 11 September 2018

Story of Adventure day 5

Bismillah.. Day 5
Kisah lilin membeku

Sore ini, anak-anak bermain sepeda dirumah sebelah. Semangat sekali karena hampir bisa naik sepeda roda dua. Pukul 17.30 mereka sudah pulang. 
"Ada yang haus? Mau minum?" Kataku sambil menawarkan minum putih.
"Mau bunda.. Mau.."
"Cuci tangan kaki dulu gmn?"
"Ok"

Setelah istirahat sebentar, mereka mandi. Selesai mandi. Dip.. Mati listrik.. Subhanalloh.. Menjelang maghrib qodarulloh. Sepertinya akan lama seperti kemarin. Kami bersiap-siap menyalakan lilin. Meletakkannya dibeberapa tempat yang tinggi. 
Mati listrik bagi anak-anak adalah unordinary event yg menyenangkan (kalau ngga lama-lama yaaa..) menikmati suasana gelap, cahaya lilin yang berpendar ditembok-tembok, bermain bayangan. Saatnya pula menceritakan kepada mereka nikmat cahaya yang Alloh Ta'ala berikan. Cerita tentang orang-orang dahulu yang hidup tanpa listrik. Harus bersyukur dan berhemat listrik. 
Setelah sholat magrib, anak-anak bermain di ruang tamu, aku dikamar menemani adik yang sepertinya mengantuk. Tiba-tiba terdengar suara anak menangis pelan. Lalu pintu kamar terbuka..

"Bunda.. Haha.. Bunda..." ( haha itu menangis keras ya bukan tertawa)
Ternyata ibrahim yang masuk. Membawa toples berisi ikan cupangnya.
"Kenapa bang?"
"Bunda.. Airnya mengering.. Huhu.. Ikannya nanti mati huhu.. Hiks hik.."
Ibrahim menangis tersedu2.. 
"Sini nak, coba bunda lihat ikannya"
Ibrahim mengulurkan toplesnya,masih menangis.
"Huhu.. Hik hik" 
"Itu masih hidup nak.."
"Tapi tadi kena lilin, nanti mengering.. Huhu.."
"Abang mau ganti airnya? Biar ikannya senang.."
"Iya bunda.." 
"Ya sudah, ganti dulu airnya ya.. Nanti kita bicara lagi"
Beberapa saat kemudian, dia masuk lagi dengan membawa toples ikan yang sudah diganti airnya. Ayahnya mengikuti dibelakangnya.
"Sini nak, abang sayang ikannya ya? Abang takut ikannya mati?"
"Iya bunda, tadi ikannya abang taruh dideket lilin besar, biar ngga takut gelap sendirian,  terus tadi abang liat lilinnya netes di air nya, nanti airnya mengering"
"Maksudnya, abang takut airnya membeku itu lho bun, kayak lilin kalau baru netes terus abis itu beku" timpal ayahnya.

Hihi.. MasyaaAlloh.. Pengen ketawa tapi kutahan. 
"MasyaaAlloh.. Anak sholih.. Bunda juga belum tahu sebenernya kalau masuk keair, tetesan lilin jadi gimana.. InsyaaAlloh lain kali kita coba ya. Air ditoples kan banyak insyaaAlloh ngga papa kalau cuma kena tetesan lilin sedikit.abang bisa ganti airnya seperti tadi "
"Abang jagain ikannya sama mainan tentara itu bun, karena kata bunda kalau ngga dijagain nanti bunda ga beliin lagi huhu.. " eh dia nangis lagi ^^ ternyata itu masalahnya, dia takut ngga dibeliin ikan/mainan lagi. Salah ngga ya bilang begitu?
"Oh itu.. Kan bunda bisa liat abang jagain atau ngga. Kalau qodarulloh udh dijagain ikannya mati/ mainannya rusak. Nanti kalau ada rizki kita insyaaAlloh nabung lgi buat beli gantinya."
"Iya bunda"
"Sayaaaang abang.. Mmuach"
Dan habis itu listrik menyala. Yeeeay.. Alhamdulillah.. 

Ikan oh ikan...

Sunday 9 September 2018

Story of Adventure day 4

Bismillah.. Day 4
Drama dipagi hari

A beautiful day.. Alhamdulillah Jam 6.15 semua sudah selesai. Anak-anak moodnya lagi bagus, smiling along this morning. Tinggal berangkat sekolah.. Bismillahi tawakaltu 'alalloh walahaula walaa quwatta ilaa billaah.. Bruuum..

Sampai disekolah.. Motor sudah diparkir. Abang sudah turun.
"Bunda.. Salim.. "
Aku mengulurkan tangan.
"Abang berangkat ya bun.. Assalamu'alaykum.." Katanya sambil berlari.
"Wa'alaykumussalam warohmatulloh
Dadah abang.. Sampe ketemu nanti lagi ya insyaaAlloh.."
Trada.. Anak wedok siji kok belum turun motor. Kuliat wajahnya cemberut.

"Bunda, kakak malu sekolah pakai sandal" katanya sambil menahan airmata.  Oalah, ternyata kakak pakai sandal tho, mungkin tidak sadar tadi waktu keluar pintu rumah.  Padahal banyak juga temannya yang pakai sandal, tapi karena dia tidak terbiasa, mungkin rasanya berbeda.

Ehem.. Komunikasi produktif.. Produktif (terngiang-ngiang di telinga)

" kakak rasanya malu ya.. (Empati) bunda juga dulu pernah begitu waktu sd, salah pakai seragam, tapi ternyata ngga dimarahin sama bu guru (refleksi pengalaman), temen kakak yang pakai sandal dimarahin ustadzah ga? Digodain temen-temennya ngga?"
"Ngga.."
"Ok, setiap orang pernah lupa, salah, kalah, tapi selama itu bukan melanggar perintah Alloh, atau mengerjakan yang dilarang Alloh, gpp insyaaAlloh kak.."
(Nah ini kepanjangan ga ya? Apa ga perlu ya?)

Kakak masih diam, tapi sudah lebih santai. Aku peluk, ku cium kepalanya..
"Sekarang, senyum dulu.. Belum boleh ke kelas kalau belum senyum ah.." Aku tersenyum, mencubit pipinya.. MasyaaAlloh sudah besar kakak sekarang. Kakak tersenyum.. Memelukku..

"Salim bun.. Assalamu'alaykum.."
"Wa'alaykumussalam warohmatulloh
Baarokaallohu fiik.. Semoga Alloh mudahkan belajarnya.. Dadah.."
Kakak berlari kecil, bersamaan bel masuk berbunyi..
Hufh.. Berhasil produktif ngga tadi ya?

#hari4
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional

Story of Adventure 3

Bismillah .. Day 3

Hari ini, poin perbaikannya masih sama, waktu menghafal. Seperti biasa, sebelum maghrib sudah sounding, kapan menghafal sabaq sabqi.

Qodarulloh kepalaku pusing, ditambah asma' mengantuk sepertinya, jadi agak rewel. Akhirnya, tugas muroja'ah dialihkan ke suamiku. Aku menggendong asma ke belakang sebentar.

Setibanya di kamar, entah kenapa kakak sedang menangis disamping suamiku. Suamiku senyum, sambil mengangkat tangannya didepan dada, isyarat untuk stop. Ok. Itu artinya aku tidak usah ikut campur.

Tring, aku jadi teringat komunikasi produktif dengan suami, kali ini suamiku yang menyampaikan pesan dan aku menerimanya dengan baik. Kaidah 7-38-55, eye contact.

Aku keluar kamar, mengajak asma main keluar sebentar, sudah tidak rewel anaknya. Beberapa menit kutengok kakak sudah hafalan. Tidak sedih lagi wajahnya.

Malamnya aku berniat bertanya, tadi kenapa menangis? Qodarulloh, karena pusing, aku ketiduran.

Oya, di beberapa kejadian spontan hari ini, nampaknya aku masih gagal di poin mengendalikan emosi. Semangat.. Semakin menantang..

Dan terakhir, ingatkan diri NHW bukan untuk badge, tapi semata untuk memperbaiki diri πŸ’•

#hari3
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiProduktif
#kuliahBundaSayang
#institutIbuProfesional

Saturday 8 September 2018

Story of adventure day 2

Bismillah.. Day 2

Hari kedua, sepertinya aku akan berganti poin, pulang sekolah sudah ketemu solusinya. Tinggal istiqomah dibiasakan. Sekarang yg perlu diperbaiki adalah waktu muroja'ah tahfidz dan siap-siap berangkat sekolah. Waktu muroja'ah ada 3 kali, sabaq, sabqi dan manzil. Kami pernah membuat jadwal bersama-sama, disepakati manzil sesudah sholat ashar, sabqi sesudah maghrib, sabaq sesudah isya.

Manzil/murojaah juz sebelumnya berjalan lancar, kakak menyelesaikan dengan baik karena sudah hafal, jdi tidak lama. Nah, dibagian sabaq/hafalan baru ini yg perlu trik karena harus berulang-ulang dan lama. Kadang berakhir dengan merajuk. Dibagian ini aku memilih diam menepi, daripada emosi.

Baiklah.. Kita mulai dari mengajak kakak hafalan sabaq. Mulai diingatkan sebelum maghrib.
"Kakak, nanti sabaqnya mau setelah maghrib atau setelah isya?" (memberi pilihan) , dengan intonasi ramah dan senyuman.
"Em.. Habis maghrib, eh habis isya aja bun, habis maghrib kan sabqi"
"Ok.. "
Pas sehabis sholat isya, ternyata ada anak tetangga main ke rumah. Hiya.. Ini ujian. Ternyata aku keterlepasan menyampaikan sesuatu yang tidak produktif.
"Kakak, hafalan lho ya"
Dan kakak jawabnya juga jadi tidak produktif.
"Iyaaa.. Kan kakak bukan mau main" sambil wajahnya juga cemberut persis sepertiku.
Alhamdulillah masih sadar kalau itu salah. Yuk ganti cemberut dengan senyum. Ternyata mengganti dalam waktu singkat itu tidak mudah ya? Ada hati yang tidak rela kalah, ada nafsu yang tetap ingin cemberut. Subhanalloh.. Dan sepertinya aku tidak minta maaf semalam. Hiks maafkan bunda ya nak..
"Alhamdulillah, anak sholihah, waktunya dipakai untuk yang istimewa, masyaaAlloh, ayuk.."
"Ngapain bun?" ( hiyaa.. Ngapain lagi.. )
"Hafalan naak" (tahan emosi)
"Oh iya"
Ambil alquran. Dan hari ini tidak lama-lama, begitu terlihat bosan, sudah kuhentikan.

Masih harus diperbaiki lagi.. Ok besok masih di poin ini insyaaAlloh.



#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiProduktif
#kuliahBundaSayang
#institutIbuProfesional

Thursday 6 September 2018

Story of Adventure day 1 🌿

Bismillah.. 

Musim segera berganti.. Langit kelabu mulai sering menghiasi. Apakah yang kelabu itu tidak menyenangkan? Aku senang.. Karena aku sudah rindu hujan..

Alhamdulillah.. Berganti musim, semoga juga menjadikanku lebih baik. Oya, setelah memutuskan untuk belajar lagi tentang pengasuhan, here we are.. Bi idznillah, aku masuk di kelas bunda sayang IIP jogja batch . Ready for snorkling, find the diamond..

Oya, kali ini aku berazzam sungguh-sungguh berniat untuk memperbaiki pengasuhan (Semoga Alloh ridho dengannya). Jadi tujuanku bukan badge ataupun gelar excelent (aku tidak bilang itu buruk, tapi untukku itu hanya bonus)

Materi pertama sangat menarik, pas sekali dengan kekuranganku. KOMUNIKASI PRODUKTIF. Hampir mirip komunikasi asertif yang pernah aku pelajari (tapi belum dipraktikkan hehe). Pada intinya, menjalankan komunikasi yang efektif, biar pesan tidak salah disampaikan.

Aku sudah meringkas materinya. Manual. Tulis dibuku. Entahlah, lebih suka begitu, kurasa ilmunya lebih mudah diserap kalau kita menuliskannya juga.





Tugas (di IIP disebut NHW -Nice Home Work) kali ini adalah mempraktikkan komunikasi produktif. Aku memilih anak sulungku sebagai partner belajar. Aisyah (7y).  Selama ini dengannya aku rasanya kurang produktif dalam berkomunikasi. Kemudian dibuat daftar rutinitas yang selama ini paling banyak menguras emosi atau bahkan jarang ditanggapi dengan emosi positif (senyum, pujian). Daftar dibuat dari bangun pagi, sholat subuh sampai waktunya tidur lagi. 

Oya, kenapa aku memilih rutinitas untuk diperbaiki? Karena materi baru ini belum terbiasa dikerjakan, kalau poinnya adalah kejadian spontan, seperti anak mengambek, rebutan dengan adiknya, anak marah meminta sesuatu, rasanya aku nanti repot harus lihat catatan dulu mana yg harus dikerjakan hehe.. Kalau rutinitas, aku bisa memilih respon/ kata dengan cepat karena sudah dipikirkan terlebih dahulu. Berharap kalau yang rutinitas sudah terbiasa, nanti menyusul yg spontan insyaaAlloh lebih mudah.

Ok. Poin yang dipilih adalah saat hafalan dan pulang sekolah. Tapi hari kamis hafalan libur, jadi poinnya diganti pulang sekolah. Sebelum berangkat sekolah, aisyah selalu dibawakan bekal. Didalam tas bekalnya sudah diselipkan selembar kertas. Beberapa bulan yang lalu, aisyah jarang sekali memakan bekalnya, sudah ganti menu, tetap jarang disentuh kecuali sedikit, sering kuselipkan kertas dengan tulisan "kak, dimakan ya bekalnya.." dan tidak berpengaruh pemirsa ^^. Saat belajar komunikasi asertif ( dan ternyata sama dengan materi komunikasi produktif kali ini) kalimat perintah diganti dengan kalimat yang lebih ramah (kali ini bukan diganti pilihan). "Selamat makan ya Aisyah sholihah, bunda sayaaang kakak" atau "kata nasi, dia kepingin masuk ke perut kakak, terus lauk yang lain juga pengin nyusul.. Mereka sedih kalau masih ada dikotak makan..^^ Bunda sayaang kakak". Sedikit-sedikit berpengaruh, sampai saat ini, bi idznillah makanan selalu habis.

Poin lain yang hari ini dipraktikkan yaitu menyambutnya pulang sekolah. Biasanya kan langsung tanya "disekolah belajar apa?" "Ada pr ngga?" (Itu gaya interograsi katanya hihi.. Dan sukses bikin aisyah jdi jarang cerita. Oalah buk buk..) ok kita ganti ya..

Aku sudah menunggu di parkiran motor, saat aisyah keluar dari kelasnya. Langsung kusambut pelukan, jangan lupa senyuman tulus ( biasanya wajahnya lempeng, alamak jang). "Kakak cape ya.. Bunda kangen deh sama kakak.. "
Aisyah nyengir.. Mungkin berfikir bundanya lagi kenapa? 
Trus kita pulang kerumah. Eh tapi hari ini kami jemput aisyah rame-rame sama ayahnya terus anak-anak minta mampir ke perpusda, jadi dialognya pindah kesana.

Sambil aisyah buka-buka buku.
"Aisyah seneng ya sekolah hari ini? Kayaknya banyak cerita ya disekolah.. "
"Bunda mau kakak ceritain? " lah, ternyata mudah kali mematiknya cerita. Mungkin salah satunya juga karena anaknya sedang happy diajak ke perpus, juga happy ga ditanyain pelajaran. 
"Mau.. "
"Ok. Tadi itu bun, ada anak kelas satu kekunci dikamar mandi... Bla bla bla..." 
Panjaaaaang ceritanya, MasyaaAlloh ternyata begitu cara mengorek ceritanya. Sekolah bukan cuma isinya pelajaran, tapi lebih penting dari ini adalah bagaimana perasaan anak, apakah suasana belajar menyenangkan? 
Alhamdulillah hari ini belajar satu poin, bi idznillah.. ^^


#hari1 
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiProduktif
#kuliahBundaSayang
#institutIbuProfesional