Thursday 18 February 2021

durian runtuh..


Bismillah.. 

Udah melewati musim durian dari bulan desember-februari.. Berkali-kali melewati pedagang durian di pinggir jalan, entah di dalam kota atau di jalur cilacap - yogyakarta. Tapi kayaknya ngga ada yang mau mentraktir durian.. Hihi.. Padahal udah di kode berkali-kali (aih ibu, hari gini kode - kodean.. Hehe). Tapi ya sudah ya, toh bukan kebutuhan pokok, cuma keinginan, jadi bisa di eliminasi. Hidup masih baik-baik saja tanpa durian.. Yekan? 

Once upon a time.. Ada status WA yang mengandung iklan jual durian. Tapi kali ini berbeda, karena durian yang diiklankan itu durian jatuh. Jadi matang pohon. MasyaAllah.. Tertarik lah nanya-nanya.. Karena udah lama kenal sama mba mega, yang jual durennya, tarik ulur COD di stadion atau anter sampai rumah, akhirnya dianter sampai rumah gaes.. Jazakillahu khoyron mba mega.. (Tapi gaes, syarat nya mesti beli yang sizenya besar dan harganya lumanyun eh lumayan hehe). 

Dengan under guaranty kalau ga sesuai ekspektasi, uang kembali, akhirnya sampailah si durian dari kebun durian runtuh di depan rumah. Bonus bisa liat si kecil putranya mba mega ( meskipun ga bisa pegang, karena physical distancing..). Dan krn nyampenya sore, nunggu lah sampai siang hari berikutnya buat buka duriannya. Dan malam itu semerbak durian berasa parfum sampai di sudut-sudut rumah. Hehe.. 

Besoknya durian dibuka.. Dan... Taraaa.. MasyaAllah.. Bedaging dan manizzz... 💕 


Merakit Mimpi

                               pic credit to Pinterest


Apa mimpimu? 

Aku punya banyak. Ini dan itu. Mimpi yang aku bangun dengan keinginan yang melangit. Ya, dengan semangat akhirat maksudnya. Aku tidak tau kapan akan terwujud. Aku bukan tipe orang yang punya target-target. Entahlah apa itu baik. Tapi aku selalu percaya, di atas usaha yang aku kerjakan dan doa untuk memohon ridhoNya, Allah akan mudahkan kalaulah itu baik untukku, dan Allah akan memberikan sinyal-sinyal kalaulah menurut Allah itu tidak baik untukku saat ini, mungkin belum saatnya, atau akan ada hal lain yang lebih baik. Sesimple itu. 

Menurutku, satu hal kecil yang menghambatku untuk mencapainya adalah...... Jeng jeng jeng jeng... Medsos. Mendengar nasehat ustadz firanda andirja tentang medsos bagi seorang wanita, aku cuma bisa ngangguk-ngangguk sambil garuk-garuk rambut dan berkata dalam hati - kok bener sih-. Siapa main medsos, maka dia harus siap mengotori hatinya. Pertama, medsos itu menuntun kita eh apa ya bahasanya, em.. Tanpa sadar kita mengikuti alurnya untuk menjadi kepoers alias tukang kepo. Dan itu tidak baik teman.. Semakin kita banyak tau tentang orang lain yang tidak berhubungan dengan urusan kita, itu bisa menimbulkan penyakit didalam hati. Ada pertama ada kedua, kalau ngga hati-hati, kita akan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, kebahagiaan kita saat ini jadi terenggut karena  kita menemukan orang lain yang "terlihat" Lebih bahagia, dateng deh rasa iri, hasad, sombong dsb... Padahal mereka belum tentu sebahagia itu. Bahagia itu kita yang meramu, bukan orang lain.. 

Ya begitu lah..  Begitu kita kepo dan terlalu peduli dengan urusan orang lain, akhirnya urusan kita sendiri terbengkalai.. Perlahan meninggalkan instagram, facebook.. Facebook masih karena aku masih harus promo kelas-kelas KOBAR untuk muslimah dan parenting, meskipun mungkin viewers ku sedikit karena ngga terlalu aktif, ya namanya juga usaha, ga ada yang ngga mungkin untuk Allah kan? Bismillah.. 

Semoga impian kita yang baik-baik bisa tercapai ya teman.. Dan bahagia selalu.. 💕