Wednesday 29 May 2019

Its about choices.. 💕

Bismillah..




"Ih ayu itu berani banget loh, naik mobil sendiri ke semarang, jemput suaminya dipelabuhan."

"Yah, masa naik kereta sendiri ngga berani?"

Beberapa kali mendengar kalimat-kalimat seperti itu. Dan senyum udah jawaban paling ampuh deh. Hehe.. seperti yang sering aku bilang, orang kadang terlalu gampang menyimpulkan, tanpa tabayun dan bertanya latar belakangnya.


Ya, sejak menikah, maka aku tidak lagi safar jauh sendirian, melakukan sesuatu tanpa meminta izin suami. Walaupun acaranya berkumpul dengan teman-teman wanita, kalau tidak diijinkan atau tempatnya jauh, bisa dipastikan aku tidak hadir. Apatah lagi keluar kota.

Mari kita lihat, apakah ini tentang kemandirian? Apakah ini tentang keberanian?

Lets flashback to the universe a few years later..

Me.. di usia SMA sudah biasa main ke luar kota dengan teman-teman. Naik kendaraan umum pastinya. Kuliah lebih lagi, ke jakarta sendiri, naik motor keluar kota, hunting foto kemana-mana, ikut jadi team survey BI buat cari responden. Dan skripsiku jadi saksi deh, betapa kegigihan dan keberanian dibutuhkan banget sampai kumpulan tulisan itu nyantol di jurnal.

Apa aku tidak berani berada di kereta sendirian? Atau naik pesawat sendiri? Atau naik motor sendiri? Bi idznillah.. aku berani. Tantangan malah untuk jiwa petualang ku.

But why?

This is the answer.. aku memilih untuk menjadi "tertaklukkan". Memilih ridho Allah melalui ridho suamiku. Mengikuti keinginan suamiku untuk tidak bermudah-mudah safar tanpa mahram. Mengikuti keinginannya untuk lebih banyak dirumah daripada diluar rumah. Bukankah telah sampai kabar kepada kita tentang sebuah hadist.

Perhatikanlah hadits berikut ini,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)



Ya Allah, masuk surga dari pintu yang mana saja.. itu hadiah yang MasyaaAlloh.. yang tidak semua dikasih kesempatan. Taat pada suami, teman-teman.. ya.. itu yang sedang berusaha aku jalankan. 🙏 Doakan ya, aku bisa melewati godaan-godaannya. Menumbangkan ego yang sering muncul.

Sedih sih kalau ada yang bilang, aku ngga mandiri. Gara-gara ngga punya penghasilan sendiri (nah ini kapan-kapan aku bahas juga InsyaaAlloh) dan kemana-mana dianterin suami. But then, itulah yang membuat suamiku ridho, dan aku lebih butuh ridho suami daripada ridho netizen.. (smile)


When ramadhan will leave me soon.. sedih..

0 comments:

Post a Comment