Friday 25 June 2021

Sekedar tulisan


 

💛

Berada disini, salah satu rumah sakit besar di kota Jogja. Tidak pernah menyangka, akhirnya takdir Allah membawaku pada sebuah perjalanan indah disini. Duduk di salah satu kursi, berjarak satu kursi dengan pengunjung lainnya. Mengamati orang-orang yang berhilir mudik, tergesa-gesa, berwajah cemas, sesekali beberapa orang bercanda  menghibur anak-anaknya. poli anak selalu penuh dengan cerita. Duduklah lalu tengok seseorang disebelah mu, ijinkan ia bercerita tentang putra/putrinya yang ia bawa kesini, maka kita akan punya rasa syukur yang lebiiiiih besar dari sebelumnya. 

Asma baru saja terbangun, Alhamdulillah dia masih bisa tertidur meski ditempat ramai. Tidak terlalu ramai sih dibanding sebelum ada covid. Masih bercerita dengan ayahnya. Dan saya mending menulis apalah karena sinyal sepertinya tidak suka berada disini. Hehe.. bagus sebenarnya, tak sibuk orang-orang bergadget ria. Eh.. Tapi aku pun menulis di hape.. jadi.. silahkan simpulkan sendiri hihi... 💕

Pukul 2 siang dan kami masih disini menunggu hasil diketik dan resep dokter. Ah begitulah menunggu, berharap dan berharap, tak kunjung datang. Alhamdulillah masih ada perawat yang mengenali kami, meskipun lama tidak berkunjung. Setiap kesini, beberapa orang begitu membantu, seorang teman satu di grup ibu-ibu yang semangat belajar dulu, dan perawat di klinik kardiologi, begitupun dokter asma, Allah jadikan mereka jalan kemudahan bagi kami, bi idznillah. Ini karunia yang besar dari Allah. MasyaAllah.. 

Aku lupa, apakah pernah bercerita tentang sakit asma ke sosial media. Sepertinya tidak, aku hanya bercerita kepada beberapa orang yang memang berkaitan dengan kami dalam kasus ini. Ustadzah anak-anak tempat aku ijin tiap kali mendampingi asma ke rumah sakit, teman-teman komite yg juga akan bertanya keberadaanku karena beberapa kali tidak ikut kegiatan. Dan orang-orang yang dengan bercerita kepada mereka, aku akan mendapatkan nasihat yang tulus, bukan sekedar kepo, yang meskipun jauh, aku merasakan mereka memelukku.. 

Kepada selain itu aku memilih diam. Aku tidak ingin manusia memandang kasihan kepadaku. Karena aku sendiri tidak sebegitu sedihnya dengan keadaan ini. Awalnya pasti sedih. Tapi kemudian takdir ini punya hikmahnya sendiri yang lebih banyak dari kesedihan dan kepayahan yang kurasakan. 

Aku tidak terbayang tentang masa depan, bagaimana anakku menjalani hidup. Hal -hal besar semacam hidup, mati, jodoh, rizki, bukankah itu sudah tertulis bahkan sebelum asma dilahirkan. Aku hanya punya doa agar semua yang Allah hamparkan baikkah burukkah menurut kami, Allah berikan kelapangan hati dan menambah ketawakalan dan keimanan kami kepada Allah, bukan sebaliknya. Dan ujungnya adalah ALLAH RIDHO dengan setiap langkah yang kami ambil. Allah ridho dan itu adalah ujung cinta Allah kepada hambaNya.. 



Saling mendoakan ya.. apapun ujian kita, semoga kita sampai diujung cinta Allah.. keridhoan yang berbuah karunia dan rahmatNya dan bisa memasukkan kita ke surga.. aamiin... ❤️ 

Dalam hadits disebutkan,

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ

Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)



Sumber https://rumaysho.com/11758-masuk-surga-bukan-dengan-amalan-benarkah.html