Kau dengar rinai hujan diluar sana? Indah bukan?
Hem.. Bisa jadi dalam hujan ini cintaku semakin bertambah-tambah padamu..
Apa kabar burung-burung kecil yang pagi tadi hinggap
dipucuk tanaman hias didepan kamarku? Kedinginan kah? Berteduh dimanakah kala
titik-titik perak ini turun bahkan menembus riuhnya dedaunan menuju sarangmu?
Pasti menyenangkan, bisa bermain air ditengah hujan,
atau berteduh di sebuah rumah kecil ditengah kebun yang luas. Membuat wedang
jahe wangi dengan pawon (tungku), sembari menikmati pisang goreng hangat.
Apalagi ditemani manusia-manusia istimewa dihati.
Subhanalloh
Hujan Bulan Juni
Sapardi Djoko Damono
Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
*suka puisi ini.. disaat rindu untuk bertemu belahan hati yang masih berada dalam penjagaan terbaikNya..