Friday 30 July 2021

Being here.. terpaksa atau rela?

 

https://muslimafiyah.com/bolehkah-istri-menolak-tinggal-serumah-dengan-mertua.html


Cek disitu ya apa jawaban ustadz... 


Pada intinya boleh, bahkan menjadi haknya atas suami. Sebenarnya ini simple saja, setiap manusia memiliki keinginan untuk "diakui" keberadaannya. Entah itu laki-laki atau perempuan. Ingin dihargai dan dianggap "ada". Dalam rumah tangga, suami ingin dihargai sebagai suami, pemimpin rumah tangga, sekaligus nahkoda bagi istri dan anak-anaknya. Ijin istri untuk melakukan apapun pada suaminya adalah contoh kecil bentuk penghargaan istri pada suaminya. Lalu apa bentuk penghargaan yang diinginkan istri dirumah? Ketika para istri diberi pahala besar dengan "manut" apa kata suami, salah satu bentuk penghargaan yang diinginkannya adalah bisa mengatur rumahnya sendiri, rumahnya dan anak-anaknya dengan cara yang baik. Ia ingin menjadi satu-satunya ratu dirumah tangganya. 


Tapi keadaan tidaklah selalu sama dengan keinginan, kadang ada hal-hal yang kita harus bersabar atasnya. Keinginan suami untuk berbakti kepada orgtua terutamanya, bukankah ia adalah jalan untuk mendapatkan keberkahan hidup, bahkan bagi keluarga kecil kita? Mungkin akan ada hal-hal kecil yang bertentangan antara keinginan istri dan keinginan ibu mertua sebagai pemilik rumah. 


Tips dariku, Maka untukku, jika itu ttg pengaturan rumahnya, ibu adalah pemilik rumah, ia pun ingin menjadi ratu dirumahnya, maka yg aku lakukan adalah bersabar.. lipatlah ego dalam lipatan kecil, masukkan ia ke dalam kotak gelap dikolong lemari. Ini adalah bentuk kompromi bagi diri, agar hal kecil tak menjadi besar. Jika itu tentang anak-anak maka, aku berhak untuk mengatur bagaimana mereka, dgn mengkomunikasikan dengan cara yg baik. Karena anak-anak akhirnya menjadi tanggungjawabku kelak. Tapi jika lagi, tak bisa dicari solusinya,semisal adanya televisi dirumah, maka aku memohon kepada Robb-ku, atas ketidakmampuanku, semoga Allah mengampuni.. dan berbahagialah dengan apapun takdir yang sedang Allah berikan kepada kita... Sayangi mertua kita sebagaimana suami kita menyayanginya... 💕


Ustadz memberi solusi dlm artikel tadi :Bagaimana jika istri tidak mau serumah dengan mertua? Apa solusinya? ada beberapa:

  1. Jika rumahnya besar, maka disekat agar teripisah dapurnya, atau kalau dua lantai, pisahkan dapur dan peralatan rumah dan kebijakan pengaturan rumah antara istri dan mertua.

  1. Jika mampu membeli rumah atau mengontrak rumah dekat dengan orang tua suami, sehingga suami dan istri tetap bersama.

  1. Jika memang harus terpaksa tinggal bersama, suami harus sering membesarkan hati istri dan menghibur bahkan meminta maaf karena belum mampu menunaikan hak utama istri dalam pernikahan. Misalnya berkata kepada istri: “Saya harus berbakti kepada orang tua, mereka sedang sakit dan perlu serumah, gakpapa ya, semoga nanti anak-anak kita berbakti pada ibunya karena melihat saya berbakti kepada ibu saya, dst.” Intinya sering-sering dibesarkan hatinya, dihibur dan diusahakan rumah sendiri walaupun ngontrak dan rumah kecil, agar ia jadi “ratu di rumah sendiri”.



Jika solusi yg ditawarkan tak juga hinggap di rumah tangga kita maka...bersabaaaarlah.. mungkin ada kebaikan lain yang Allah akan berikan, mungkin bukan sekarang.. tapi nanti.. 


Sabaaar yaa.. 💕

Friday 25 June 2021

Sekedar tulisan


 

💛

Berada disini, salah satu rumah sakit besar di kota Jogja. Tidak pernah menyangka, akhirnya takdir Allah membawaku pada sebuah perjalanan indah disini. Duduk di salah satu kursi, berjarak satu kursi dengan pengunjung lainnya. Mengamati orang-orang yang berhilir mudik, tergesa-gesa, berwajah cemas, sesekali beberapa orang bercanda  menghibur anak-anaknya. poli anak selalu penuh dengan cerita. Duduklah lalu tengok seseorang disebelah mu, ijinkan ia bercerita tentang putra/putrinya yang ia bawa kesini, maka kita akan punya rasa syukur yang lebiiiiih besar dari sebelumnya. 

Asma baru saja terbangun, Alhamdulillah dia masih bisa tertidur meski ditempat ramai. Tidak terlalu ramai sih dibanding sebelum ada covid. Masih bercerita dengan ayahnya. Dan saya mending menulis apalah karena sinyal sepertinya tidak suka berada disini. Hehe.. bagus sebenarnya, tak sibuk orang-orang bergadget ria. Eh.. Tapi aku pun menulis di hape.. jadi.. silahkan simpulkan sendiri hihi... 💕

Pukul 2 siang dan kami masih disini menunggu hasil diketik dan resep dokter. Ah begitulah menunggu, berharap dan berharap, tak kunjung datang. Alhamdulillah masih ada perawat yang mengenali kami, meskipun lama tidak berkunjung. Setiap kesini, beberapa orang begitu membantu, seorang teman satu di grup ibu-ibu yang semangat belajar dulu, dan perawat di klinik kardiologi, begitupun dokter asma, Allah jadikan mereka jalan kemudahan bagi kami, bi idznillah. Ini karunia yang besar dari Allah. MasyaAllah.. 

Aku lupa, apakah pernah bercerita tentang sakit asma ke sosial media. Sepertinya tidak, aku hanya bercerita kepada beberapa orang yang memang berkaitan dengan kami dalam kasus ini. Ustadzah anak-anak tempat aku ijin tiap kali mendampingi asma ke rumah sakit, teman-teman komite yg juga akan bertanya keberadaanku karena beberapa kali tidak ikut kegiatan. Dan orang-orang yang dengan bercerita kepada mereka, aku akan mendapatkan nasihat yang tulus, bukan sekedar kepo, yang meskipun jauh, aku merasakan mereka memelukku.. 

Kepada selain itu aku memilih diam. Aku tidak ingin manusia memandang kasihan kepadaku. Karena aku sendiri tidak sebegitu sedihnya dengan keadaan ini. Awalnya pasti sedih. Tapi kemudian takdir ini punya hikmahnya sendiri yang lebih banyak dari kesedihan dan kepayahan yang kurasakan. 

Aku tidak terbayang tentang masa depan, bagaimana anakku menjalani hidup. Hal -hal besar semacam hidup, mati, jodoh, rizki, bukankah itu sudah tertulis bahkan sebelum asma dilahirkan. Aku hanya punya doa agar semua yang Allah hamparkan baikkah burukkah menurut kami, Allah berikan kelapangan hati dan menambah ketawakalan dan keimanan kami kepada Allah, bukan sebaliknya. Dan ujungnya adalah ALLAH RIDHO dengan setiap langkah yang kami ambil. Allah ridho dan itu adalah ujung cinta Allah kepada hambaNya.. 



Saling mendoakan ya.. apapun ujian kita, semoga kita sampai diujung cinta Allah.. keridhoan yang berbuah karunia dan rahmatNya dan bisa memasukkan kita ke surga.. aamiin... ❤️ 

Dalam hadits disebutkan,

أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ « لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لاَ ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ

Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)



Sumber https://rumaysho.com/11758-masuk-surga-bukan-dengan-amalan-benarkah.html

Tuesday 27 April 2021

a half of Ramadhan 🌷


Bismillah.. 

A half way.. Subhanallah.. Sudah setengah perjalanan ramadhan kali ini. Saatnya instropeksi, kontemplasi, muhasabah atau apalah namanya. Ramadhan yang berbeda, karena ramadhan ini masih dalam masa pandemi covid (aku berharap ini tidak lama lagi). Satu hal yang begitu aku rindu adalah MASJID. Iya, rinduu se rindu rindunya.. Aku rindu suasana ramadhan di berbagai masjid. Rindu duduk menyimak kajian.. Ah, sungguh dulu sebelum menikah, masjid adalah tempatku lari dari segala hiruk-pikuk dunia. Disana seolah aku merasa begitu dekat denganNya. Serasa benang ruwet kalau sampai di masjid jadi mudah sekali terurai. Di kampus dulu, masjid fatimatuzzahra yang paling sering aku datangi, setelah kerja, pindah di masjid agung karena lebih dekat kantor. Rinduuuu... 

Btw, pernah ngga sih kalian berdoa lalu merasa doanya ga juga dikabulkan? Bertahun-tahun tak juga terkabul. Aku pernah. Tapi bertahun-tahun kemudian barulah aku tau hikmah dibalik semuanya. Mungkin bukan tidak dikabulkan, dikabulkan, hanya dengan bentuk yang lain. Atau dikabulkan dengan dihindarkannya kita dari hal-hal yang membahayakan. Dan aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepadaNya.. Ia yang tak pernah pergi bagaimanapun keadaanku.. 


Thursday 18 March 2021

sharing in the evening.. (part I)



sebagian hari sudah hilang, entah apakah datang sebagian kemudian, atau sudah dia akan berhenti.
maka hidup adalah saat ini, be kind, jangan menunda kebaikan..
#note for myself

hari-hari ini, semakin banyak "nightmares". entah karena memang benar, kitalah ummat akhir jaman dengan segala ciri-cirinya, atau hidup sebagai ibu rumah tangga dengan akses informasi yang cepat membuat segala keanehan dan kerasnya hidup tersaji sepersekian detik setelah kejadian???
kasus kejahatan kian beragam modusnya, ummat islam yang terpecah2, terdegradasi dan mudah diprovokasi. aih, rasanya ingin tinggal di desa yang kubuat sendiri, kupilih2 tetangga, hidupkan masjid dengan kajian.. tapi apa akhirnya ujian itu menghilang?? em.. kayaknya ngga, ujian adalah ujian.. ia datang diantara orang2 baik dan juga diantara orang2 yang tidak baik. dia akan tetap datang. maka apakah yang seharusnya dilakukan dijaman fitnah ini?

mari kita ilmui.. ^^ 
disini, dibahas panjang bagaimana kita menghadapi fitnah akhir jaman.. at least, yang diingat adalah TERUS BELAJAR, akhir jaman tidak bisa dihadapi kecuali dengan kekuatan ilmu. jadi kapan terakhir kali engkau datang ta'lim, duhai diri?
berikutnya adalah benteng tauhid, agar terus bisa teguh diatas sunnah, lalu kekuatan do'a, tawwakal, kesabaran.. itu secara teori, lalu dipecah lagi sampai rigid, aplikasinya dlm keseharian, kpn berdoa, doa apa? bagaimana bertawakal, bagaimana mengajarkan anak2???
haah.. banyak sekali pe er nya.. #dikerjakan bukan untuk dikeluhkan bu..

#to be continue

Thursday 18 February 2021

durian runtuh..


Bismillah.. 

Udah melewati musim durian dari bulan desember-februari.. Berkali-kali melewati pedagang durian di pinggir jalan, entah di dalam kota atau di jalur cilacap - yogyakarta. Tapi kayaknya ngga ada yang mau mentraktir durian.. Hihi.. Padahal udah di kode berkali-kali (aih ibu, hari gini kode - kodean.. Hehe). Tapi ya sudah ya, toh bukan kebutuhan pokok, cuma keinginan, jadi bisa di eliminasi. Hidup masih baik-baik saja tanpa durian.. Yekan? 

Once upon a time.. Ada status WA yang mengandung iklan jual durian. Tapi kali ini berbeda, karena durian yang diiklankan itu durian jatuh. Jadi matang pohon. MasyaAllah.. Tertarik lah nanya-nanya.. Karena udah lama kenal sama mba mega, yang jual durennya, tarik ulur COD di stadion atau anter sampai rumah, akhirnya dianter sampai rumah gaes.. Jazakillahu khoyron mba mega.. (Tapi gaes, syarat nya mesti beli yang sizenya besar dan harganya lumanyun eh lumayan hehe). 

Dengan under guaranty kalau ga sesuai ekspektasi, uang kembali, akhirnya sampailah si durian dari kebun durian runtuh di depan rumah. Bonus bisa liat si kecil putranya mba mega ( meskipun ga bisa pegang, karena physical distancing..). Dan krn nyampenya sore, nunggu lah sampai siang hari berikutnya buat buka duriannya. Dan malam itu semerbak durian berasa parfum sampai di sudut-sudut rumah. Hehe.. 

Besoknya durian dibuka.. Dan... Taraaa.. MasyaAllah.. Bedaging dan manizzz... 💕 


Merakit Mimpi

                               pic credit to Pinterest


Apa mimpimu? 

Aku punya banyak. Ini dan itu. Mimpi yang aku bangun dengan keinginan yang melangit. Ya, dengan semangat akhirat maksudnya. Aku tidak tau kapan akan terwujud. Aku bukan tipe orang yang punya target-target. Entahlah apa itu baik. Tapi aku selalu percaya, di atas usaha yang aku kerjakan dan doa untuk memohon ridhoNya, Allah akan mudahkan kalaulah itu baik untukku, dan Allah akan memberikan sinyal-sinyal kalaulah menurut Allah itu tidak baik untukku saat ini, mungkin belum saatnya, atau akan ada hal lain yang lebih baik. Sesimple itu. 

Menurutku, satu hal kecil yang menghambatku untuk mencapainya adalah...... Jeng jeng jeng jeng... Medsos. Mendengar nasehat ustadz firanda andirja tentang medsos bagi seorang wanita, aku cuma bisa ngangguk-ngangguk sambil garuk-garuk rambut dan berkata dalam hati - kok bener sih-. Siapa main medsos, maka dia harus siap mengotori hatinya. Pertama, medsos itu menuntun kita eh apa ya bahasanya, em.. Tanpa sadar kita mengikuti alurnya untuk menjadi kepoers alias tukang kepo. Dan itu tidak baik teman.. Semakin kita banyak tau tentang orang lain yang tidak berhubungan dengan urusan kita, itu bisa menimbulkan penyakit didalam hati. Ada pertama ada kedua, kalau ngga hati-hati, kita akan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain, kebahagiaan kita saat ini jadi terenggut karena  kita menemukan orang lain yang "terlihat" Lebih bahagia, dateng deh rasa iri, hasad, sombong dsb... Padahal mereka belum tentu sebahagia itu. Bahagia itu kita yang meramu, bukan orang lain.. 

Ya begitu lah..  Begitu kita kepo dan terlalu peduli dengan urusan orang lain, akhirnya urusan kita sendiri terbengkalai.. Perlahan meninggalkan instagram, facebook.. Facebook masih karena aku masih harus promo kelas-kelas KOBAR untuk muslimah dan parenting, meskipun mungkin viewers ku sedikit karena ngga terlalu aktif, ya namanya juga usaha, ga ada yang ngga mungkin untuk Allah kan? Bismillah.. 

Semoga impian kita yang baik-baik bisa tercapai ya teman.. Dan bahagia selalu.. 💕

Sunday 24 January 2021

He's back to JOGJA.. Alhamdulillah!


 Hari-hari adalah menabung rindu. Setiap denting telepon adalah penting. Begitu lah hari-hari..

Sang pejuang LDR.. 

Bersahabat dengan waktu. Ya, itulah yang kami lakukan. Menunggu hari hingga akhir pekan. Kadang lebih dari sepekan. Sungguh jauh dari impian sebelum menikah. Aih.. Sempat ada perasaan sedih, tapi tak lama.. Akhirnya selalu percaya, takdir Allah yang terbaik, selama ikhtiar kami menempatkan kami dalam posisi begini, berarti inilah yang Allah mau untuk saat ini. Dan esok entah kapan, akan ada waktu nya kami bersyukur dengan keadaan sebelumnya.. 

Dan saat ini 

4 Januari 2021, bulan indah dimana doa kami dikabulkan. MasyaAllah taabarokallah.. Mas arif dimutasi ke Jogja. Alhamdulillah.. Sampai speechless. Aku sudah lama lupa, bagaimana rasanya menunggu suami pulang di sore hari. Aku sudah lama lupa, bagaimana rasanya bercerita setiap hari bukan lewat telpon atau video call ke sahabat terbaikku.. Suamiku maksudnya.. Ah.. Bener-bener karunia dari Allah.. 

Anak-anak juga akan melewati hari-harinya bersama kami berdua, bi idznillah. Kakak melewati usia pra baligh, dan abang dengan fase keduanya 7+ dan asma dimasa balitanya. MasyaAllah.. Tidak ada yang bisa membuat semua ini terjadi melainkan dengan kehendak Allah. Dan kami berharap itu karena sayangnya Allah.. ❤ 

Yeay.. Selamat menikmati senja yang indah..